Ada peribahasa yang
mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Peribahasa yang kurang lebih
berarti sifat atau kelakuan seorang anak tidak jauh berbeda dengan sifat orang
tuanya. Kalau sifat atau kelakukan seorang anak tidak jauh berbeda dengan
ibunya tentu bisa sangat dimengerti, karena selama lebih kurang 9 bulan sang
anak tumbuh dan berkembang dalam rahim sang ibu. Sehingga kita bisa berasumsi
kalau kelakuannya yang mengikuti kebiasaan sang ibu mungkin dipelajari sang
anak selama berada dalam kandungan. (Memangnya bisa?????) Tetapi bagaimana kalau kelakuan atau
sifat bayi yang belum terlalu bisa meniru orang-orang yang ada disekitarnya
sama seperti kelakuan atau kebiasaan sang ayah? Kalau sudah seperti ini tentu tidak
perlu lagi dilakukan test DNA jika ada keraguan dalam diri sang ayah akan
status anak itu.
Sifat orang tua
diturunkan ke anaknya lewat gen. Gen adalah bagian kromosom yang menjadi lokasi
sifat-sifat keturunan. Gen yang diturunkan mempengaruhi karakteristik fisik
seperti bentuk tubuh, warna kulit, warna rambut, dan juga mempengaruhi
karakteristik psikis seperti sikap, sifat hingga kebiasaan. Gen-gen ini pun ada
yang lebih dominan terhadap gen lainnya. Jika terjadi perkawinan maka gen yang
dominan milik sang ayah atau milik sang ibu itulah yang akan diturunkan kepada
sang anak. Sehingga kadang sang anak lebih mirip dengan ayah, mirip dengan
ibunya atau pun kadang merupakan perpaduan antara ayah dan ibunya. Jadi jangan
heran kalau melihat seorang bayi yang baru lahir tiba-tiba melakukan sesuatu
yang menjadi kebiasaan atau ciri khas sang ayah atau sang ibu.
Berikut beberapa foto bayi menggemaskan yang didapat dari hasil browsing di google image yang menunjukan kesamaan kelakuan sang anak dengan sang ayah. Cekidot!
Berikut beberapa foto bayi menggemaskan yang didapat dari hasil browsing di google image yang menunjukan kesamaan kelakuan sang anak dengan sang ayah. Cekidot!