Cari Blog Ini

Selasa, 02 Juni 2015

Kenal Lebih Dekat Dengan Alat Berat (Heavy Equipment)


Alat berat tentu bukan suatu frase yang asing di telinga kita. Hampir semua orang pernah mendengarnya dan tahu bagaiman rupa-rupanya. Dan memang tidak salah alat-alat itu disebut alat berat, karena selain bobotnya yang memang berat, biasanya alat-alat ini juga dipakai untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Meskipun banyak yang tahu tentang bagaiman rupa-rupa alat berat tetapi banyak pula yang tidak tahu namanya atau pun sering salah menyebut namanya. Untung meskipun alat berat itu body-nya berat dan rupanya “sangar” tetapi mereka tidak jahat, kalau seandainya mereka adalah para Autobots dari planet Cybertron bisa kacau kalau kita salah menyebut nama mereka. (Efek nonton film Transformer)
Robot - robot dalam film Transformer




Oke, biar kita tahu dan tidak salah menyebut nama alat-alat berat itu, berikut sekilas informasi mengenai beberapa alat berat yang sering kita temui.


1. Dozer atau bulldozer
Yang pertama mari kita berkenalan dengan “si tukang gusur” yang punya nama beken dozer atau bulldozer.
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan pisau (blade) di bagian depannya. Fungsi dari pisau (blade) ini untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya. Makanya berhati-hatilah jika berpapasan dengan dozer, jangan coba-coba berdiri di depannya ya! 
Dozer ini biasanya diperintahkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti :
Mengupas top soil (tanah lapisan permukaan) dan pembersihan lahan dari pepohonan. (Tidak salah bukan kalau dijuluki “tukang gusur”.) 
  • Melakukan pekerjaan Pembukaan jalan baru 
  • Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m 
  • Membantu mengisi material pada scraper (Scraper ini temannya dozer sesama alat berat, nanti juga kita bakalan kenalan dengan dia, sabar ya!) 
  • Menyebarkan material 
  • Mengisi kembali galian 
  • Membersihkan quarry 
Dozer ini memiliki rupa yang hampir mirip dengan loader sehingga orang kadang sering salah menyebut nama mereka. Perbedaan yang mencolok antara keduanya adalah pada bagian depannya. Kalau dozer ini bagian depannya memakai blade (pisau) untuk memotong sedangkan loader bagian depannya dilengkapi bucket sebagai wadah penampung. Info tentang loader ada di bawah (scroll saja ya!)

2. Scraper


Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Tidak seperti temannya dozer, scraper ini bisa dipakai untuk memindahkan (mengangkut) material untuk jarak yang relatif jauh, bisa mencapai 2000 meter pada tanah datar dengan alat penggerak roda ban.
Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed scraper), scraper bermotor (motorized scraper) dan scraper yang mengisi sendiri (self loading scraper).
Towed scraper dalam pelaksanaannya dibantu alat lain seperti dozer. Scraper ini bekerja dengan kecepatan gerak lamban, namun kelebihan dari alat ini antara lain mampu mengangkut material berat (heavy load), menyebarkan material secara merata tanpa memerlukan alat lain dan biasanya lebih ekonomis pada pekerjaan pembukaan lahan.
Motorized scraper karena menggunakan alat penggerak ban, maka Motorized scraper dapat bergerak dengan kecepatan mencapai 60 km/jam. Namun karena daya cengkram ban terhadap tanah kurang, scraper tipe ini dalam pengoperasiannya memerlukan bantuan traktor yang dilengkapi pisau atau pun memerlukan bantuan scraper lain.
Self loading scraper adalah scraper yang dilengkapi conveyor untuk memuat tanah hasil pengerukan, sehingga scraper tipe ini tidak memerlukan bantuan alat lain untuk memuat tanah hasil pengerukannya. Mandiri ya!

3. Motor Grader

Motor greder atau “si tukang sebar” adalah alat berat yang biasa digunakan untuk melakukan pekerjaan seperti :
  • Meratakan dan membentuk permukaan material yang disebar sebab pisau (moldboard) grader bisa diatur kemiringannya. 
  • Melakukan pekerjaan pengupasan tanah 
  • Menyebarkan material ringan. 
Grader ini sering dijumpai pada proyek-proyek jalan.

4. Loader



Loader adalah alat yang umum dipakai dalam pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau sering pula dipakai untuk membuat timbunan material. Jarak tempuh loader biasanya tidak terlalu jauh. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya disebut front-end loader.
Loader ini ada yang beroda crawler dan ada pula yang beroda ban. Loader beroda crawler mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material.

5. Excavator
Excavator atau alat gali terdiri dari beberapa jenis, diantaranya backhoe, power shovel (front shovel), dragline dan clamshell.

a) Backhoe

Backhoe ini mungkin merupakan alat berat kategori excavator yang paling terkenal. Saking terkenalnya orang lebih sering memanggil namanya excavator dari pada backhoe, padahal excavator masih ada beberapa jenis lagi. Backhoe termasuk dalam alat penggali hidrolis yang memiliki bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya berupa traktor beroda ban atau pun crawler. Backhoe umumnya digunakan untuk pekerjaan penggalian saluran, terowongan atau pun basement. Backhoe digunakan untuk pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk menggali material keras. Dengan menggunakan backhoe biasanya akan didapatkan hasil galian yang rata.

b) Front shovel
Sama seperti backhoe, front shovel juga merupakan alat penggali hidrolis yang memiliki bucket yang dipasangkan di depannya dan memiliki penggerak berupa traktor beroda ban atau pun beroda crawler. Berbeda dengan backhoe, Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas permukaan di mana alat itu berada. Front shovel ini sangat efektif digunakan untuk menggali material yang keras, jika digunakan untuk menggali material yang bersifat lunak, maka front shovel akan mengalami kesulitan.

c) Dragline

Berbeda dengan backhoe dan front shovel yang menggunakan alat penggali hidrolis, dragline menggunakan alat penggali sistem kabel dengan alat penggeraknya berupa traktor dengan crawler. Dragline ini biasanya dipakai untuk menggali material dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Jika dibandingkan dengan front shovel, untuk kapasitas yang sama maka pengguanaan dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh, namun jika dilihat dari segi produktifitasnya, dengan kapasitas yang sama, front shovel memiliki produktivitas yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dragline.
Dragline ini biasanya digunakan untuk menggali material yang lunak sampai agak keras. Sehingga sangat efektif jika digunakan pada proyek pembuatan saluran dimana tanah banyak mengandung air. Dragline juga sering digunakan untuk pekerjaan penggalian di bawah permukaan air, penggalian tanah jenis lempung maupun material kering yang lepas seperti pasir.
Jika dragline akan digunaka untuk menggali material yang lebih keras biasanya pada dragline ditambahkan rantai drag dan pada bucketnya diperkuat dengan plat baja yang berfungsi untuk membantu bucket dalam menggali.

d) Clamshell


Sama seperti dragline, clamsell ini juga termasuk alat penggali yang menggunakan sistem kabel. Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil dan batuan pecah. Clamshell mengangkat material galiannya secara vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk menggali, sedangkan bucket yang berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material.

Itulah beberapa alat berat yang sering kita jumpai di lokasi suatu proyek, Bagaimana? Sudah bisa membedakan mereka? Sebenarnya masih ada beberapa jenis alat berat lagi, untuk yang lainnya akan kita dibahas di bagian selanjutnya. Jadi kunjungi terus blog ini ya! hehehe...


(Dari berbagai sumber. Sumber Gambar dari penelusuran Google.com)

Arti Warna Helm Keselamatan di Lokasi Proyek Konstruksi



Bagi yang pernah berkunjung ke lokasi suatu proyek atau pun sekedar lewat di suatu lokasi pekerjaan konstruksi tentu sering melihat para pekerja di sana yang memakai helm. Bahkan untuk tamu yang Cuma sekedar berkunjung pun diwajibkan untuk memakai helm keselamatan tersebut. Memang hal ini belum diterapkan oleh semua kontraktor atau pemborong terutama mereka yang bandel, tetapi memakai helm keselamatn di lokasi proyek itu sebenarnya adalah wajib hukumnya karena ini berhubungan dengan keselamatan hidup seseorang seperti halnya kewajiban memakai helm pada saat mengendarai kendaraan bermotor.

Di negara tertentu yang aturan keselamatan bagi para pekerjanya sudah memakai standar tertinggi, bagi kontraktor yang tidak mengindahkan aturan ini akan dikenakan denda berupa membayar sejumlah uang atau pun jika terjadi kecelakaan pada pekerjanya akibat tidak memakai peralatan keselamatan, izin bagi kontraktor tersebut bisa saja dicabut.

Tujuan utama dipakainya  helm keselamatan atau sering disebut helm proyek yaitu untuk melindungi jatuhan material dari atas ketika para pekerja bekerja. Tentu akan sangat berbahaya jika saat sedang bekerja tiba-tiba karena tertiup angin atau pun karena pekerja yang bekerja dibagian atas secara tidak sengaja menjatuhkan peralatan yang digunakannya seperti tang jika langsung mengenai kepala yang tidak terlindungi.

Warna untuk helm keselamatan ini pun dibuat berbagai warna dan biasanya dipilih warna yang mencolok dengan harapan pekerja yang menggunakan helm keselamatan ini akan lebih mudah terlihat apabila ada kendaraan atau pun alat berat yang mau lewat.

Ternyata warna helm keselamatan ini ada artinya yang biasanya mencerminkan posisi atau pun peranan orang tersebut dalam proyek tersebut. Jadi tidak bisa suka-suka pilih warna helm proyek saat berada di lokasi proyek sesuai keinginan pemakai. Ada aturan mengenai kode warna helm proyek namun aturan ini tidak berlaku secara umum di semua negara atau pun perusahaan. Jadi lihat-lihat dulu ya, jangan sampai kamu salah. Beberapa aturan umum mengenai warna helm keselamatan di tempat proyek sebagai berikut :

  • Helm Keselamatan berwarna Putih.   
  • Orang-orang yang memakai helm keselamatan dengan warna  putih mereka biasanya adalah para manajer proyek, pengawas pada proyek tersebut, para insinyur dan juga mandor. Ini kasta tertinggi dalam suatu proyek. Kalau kamu anak magang, cobalah dekati orang-orang ber-helm putih ini untuk kemudahan memperoleh data yang kamu perlukan dan juga nilai magang yang kamu impikan diakhir magang. Hehehe...
  • Helm Keselamatan berwarna Biru. 
  • Untuk helm keselamatan yang berwarna biru, itu biasanya dikenakan oleh para Konsultan Teknik pada proyek tersebut. Untuk anak magang lagi, kalau kamu perlu informasi mengenai desain, perhitungan struktur dan hal-hal keteknisan lainnya yang berhubungan dengan proyek yang sedang kamu jadikan obyek magang, orang-orang ber-helm biru inilah yang harus kamu dekati dan “biasanya” orang-orang berhelm biru ini juga pintar-pintar.
  • Helm Keselamatan berwarna Hijau. 
  • Lain halnya dengan warna hijau, orang yang memakai helm keselamatan berwarna hijau mereka biasanya adalah para Pengawas Lingkungan. Hmn, serasi sekali dengan tugas dan semboyan mereka ya “Let’s go green!”
  • Helm Keselamatan berwarna Kuning. 
  • Pekerja biasa  atau pun Buruh biasanya memakai helm keselamatan yang berwarna kuning. Kuning memang warna yang cukup mencolok. Karena kelompok ini jumlahnya paling banyak di lokasi suatu proyek dan pekerjaannya tersebar hampir merata di semua sudut lokasi proyek, maka warna yang mencolok seperti kuning ini memang sangat pas untuk mereka. Dengan warna yang mencolok mereka akan lebih mudah terlihat apabila ada kendaraan atau pun alat berat yang mau lewat. Sehingga diharapkan resiko kecelakaan pun bisa diminimalisir. 
  • Helm Proyek berwarna Oranye.   
  • Untuk para Tamu perusahaan yang datang meninjau lokasi proyek biasanya mereka diberi helm keselamatan yang berwarna oranye.
  • Helm Keselamatan berwarna Pink  
  • Untuk warna pink, ini biasanya dipakai para Pekerja Baru atau pun anak-anak Magang. Berbahagialah kamu anak magang yang punya warna favorit pink karena kamu bisa bergaya dengan helm proyekmu selama magang.
  • Helm Keselamatan berwarna Merah   
  • Para Pengawas Safety (HSSE) mereka biasanya mengenakan helm dengan warna merah. Warna yang cukup pas dengan karakter mereka, “tukang marah-marah”. Hehehe... orang dengan helm keselamatan berwarna merah ini memang biasanya galak-galak. Tentu galak yang baik karena mereka galak semata-mata demi kebaikan dan keselamatan kita semua.

Itulah aturan mengenai kode warna helm keselamatan, namun sekali lagi mau diingatkan, aturan ini tidak berlaku secara umum di semua negara atau pun perusahaan. Jadi lihat-lihat dulu ya, jangan sampai kamu salah.


(Dari berbagai sumber)