Mendengar ungkapan Teknik
sipil tentu bukan sesuatu yang asing lagi bagi sebagian orang. Namun ternyata
ada juga yang masih bingung dengan apa itu teknik sipil? Sering muncul
pertanyaan-pertanyaan seperti : Apa itu teknik sipil? Apa yang dipelajari ilmu
teknik sipil? Bagaimana prospeknya di dunia kerja? Pertanyaan-pertanyaan itu
sering terlontar terlebih dari adik-adik yang saat ini masih duduk dibangku
sekolah menengah. Mendengar ungkapan jurusan teknik mesin tentu yang langsung
terbayang adalah jurusan di perguruan tinggi yang mempelajari tentang seluk beluk
mesin, kalau teknik elektro tentu yang terbayang dalam pikiran adalah mengenai
kelistrikan, begitupun teknik lainnya seperti teknik pertambangan, teknik
industri, teknik pertanian, teknik kimia dan teknik-teknik lainnya. Namun
bagaimana dengan teknik sipil? Apakah yang dipelajari di teknik sipil adalah
seluk beluk mengenai sipil? Mendengar kata sipil sendiri yang terlintas dalam
pikiran sebagian orang adalah non militer. Pengertian sipil menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan
penduduk atau rakyat (bukan militer). Tentu kita sering mendengar ungkapan
masyarakat sipil yang berarti masyarakat bukan anggota militer. Lalu Apakah
yang dipelajari dalam ilmu teknik sipil adalah seluk beluk mengenai masyarakat
biasa yang bukan anggota militer?
Pengertian Teknik Sipil
Menurut ensiklopedi bebas, Wikipedia
Bahasa Indonesia, Teknik sipil adalah salah satu cabang
ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun,
merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup
lingkungan untuk kebaikan hidup manusia.
Mengapa disebut Teknik sipil
Mungkin pertanyaan ini sering muncul dibenak kita. Lalu mengapa disebut
teknik sipil (civil engineering) bukan dengan istilah yang lebih mudah
dibayangkan seperti menyebut teknik mesin, teknik elektro, teknik pertambangan,
teknik industri yang lebih mudah diperkirakan apa yang dipelajari ilmu-ilmu
itu? Seperti ketika menyebut Teknik mesin tentu saja yng terbayang adalah
tentang mesin, teknik elektro tentu yang terbayang tentang kelistrikan, begitu
pun teknik pertambangan atau teknik industri yang dengan mendengarnya saja
orang sudah tahu tentang apa yang dipelajari dalam bidang ilmu itu.
Mengapa harus menyebut ilmu yang didefinisikan seperti di atas dengan
sebutan teknik sipil? Mengapa tidak menyebutnya dengan istilah teknik
infrastruktur atau teknik gedung atau istilah yang lebih mudah mewakili ilmu
itu?
Tentu bukan tanpa alasan mengapa cabang ilmu seperti yang didefinisikan
di atas harus disebut teknik sipil (civil engineering) bukan dengan istilah
lainnya.
Menurut sejarah, awalnya profesi engineer untuk merancang
bangunan ini dimiliki oleh militer dan merupakan salah satu bagian dari jabatan
militer yang mempunyai tugas untuk merancang benteng pertahanan, pos-pos
militer, jalan, jembatan dan bangunan pendukung perang lainnya. Bangunan
pendukung perang yang dibangun pada umumnya dibuat sementara atau temporal
sesuai kebutuhan perang seperti jembatan yang hanya dipakai sekali untuk
melewatkan para serdadu perang dan kendaraan perang lainnya lalu
dihancurkan atau dibongkar agar tidak bisa dipakai juga oleh musuh.
Seusai perang, para engineer ini dibutuhkan untuk membangun ulang
kota yang sudah hancur, menata kota lebih teratur sesusai kebutuhan. Namun
akhirnya profesi ini terpisah dari militer dan jadilah civil engineering
(teknik sipil) untuk membedakannya dengan engineer untuk tujuan militer.
Prinsip yang dipakai oleh civil engineer dalam merancang bangunan, jembatan
dan infrastruktur lainnya pun berbeda dengan prinsip yang dipakai engineer
militer, yakni bukan lagi merancang bangunan dan infrastruktur sekali pakai
atau sementara untuk kebutuhan para militer tetapi bangunan dan infrastruktur
yang bisa dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Istilah Civil Engineer sendiri
dikenalkan oleh John Smeaton seorang kebangsaan Inggris yang telah banyak
berkarya membangun berbagai macam struktur seperti “Eddystone Lighthouse”
yang dibangun tahun 1756.
John Smeaton |
Itulah alasan mengapa ilmu yang didefinisikan seperti di atas disebut
dengan istilah teknik sipil bukan dengan istilah lainnya.
Ruang Lingkup Bidang Teknik Sipil
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Pada prinsipnya ilmu yang banyak dipelajari
pada Teknik Sipil berkaitan dengan ilmu fisika terapan, terutama ilmu mekanika.
Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis untuk keperluan merancang, membangun dan
memelihara struktur bangunan, dipelajari juga berbagai aspek manajemen
konstruksi bangunan seperti mengelola pelaksanaan konstruksi dengan baik
(mengatur jadwal kerja, mengatur pekerja, bahan dan peralatan), sesuai dengan
prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dalam pengunaan berbagai sumber daya,
serta tetap menjaga dan memenuhi ketentuan lingkungan.
Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya, hingga ada yang mengatakan bahwa ilmu teknik sipil ini bisa
mengubah sebuah hutan menjadi kota besar. Keren bukan?
Cabang-cabang ilmu teknik sipil
Ilmu teknik sipil sendiri memiliki beberapa cabang mengingat cakupannya
yang cukup luas. Cabang – cabang ilmu teknik sipil ini terus berkembang, hingga
saat ini ada sekitar 7 cabang dalam bidang teknik sipil.
Cabang-cabang tersebut antara lain :
- Struktural. Cabang ini mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
- Geoteknik. Cabang ini mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
- Manajemen Konstruksi. Cabang yang satu ini mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
- Hidrologi. Hidroligi mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai, dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air, dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
- Teknik Lingkungan. Cabang ini mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
- Transportasi. Kalau cabang yang satu ini mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
- Informatika Teknik Sipil. Cabang ini merupakan hal yang baru di ilmu teknik sipil. Cabang yang satu ini mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Jadi, masih banyak pilihan
lagi sesuai bakat dan minat kamu kalau kamu tertarik untuk mendalami ilmu
teknik sipil.
Prospek Kerja Bidang Teknik Sipil
Hampir semua aspek kehidupan masyarakat luas tercangkup dalam muatan
ilmu teknik sipil dan karena banyaknya cabang dari teknik sipil membuat lulusan
teknik sipil sangat fleksibel di dalam dunia kerja.
Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang teknik sipil antara lain :
- Bidang Pembangunan Infrastruktur. Seorang lulusan Teknik Sipil pada umumnya berprofesi sebagai konsultan atau sebagai kontraktor yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan.
- Bidang Pemerintahan. Peluang lainnya adalah bekerja sebagai pegawai dalam bidang pengaturan dan kebijakan di instansi pemerintahan yang berhubungan dengan infrastruktur.
- Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan. Lulusan Teknik Sipil dapat bekerja sebagai staf/manager pemasaran, Manager dan CEO (Chief Executive Officer), Quality Auditor dan Quality Assurance Manager, untuk perusahaan properti dan pabrik bahan konstruksi di berbagai perusahaan di lingkungan industri migas, pertambangan, dan pengolahan.
- Bidang Pendidikan. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat menjadi pengajar/peneliti di perguruan tinggi/lembaga pendidikan atau di pusat-pusat penelitian.
- Bidang lainnya. Lulusan Teknik Sipil juga mempunyai kemampuan yang cukup bersaing untuk bekerja di berbagai bidang non-keteknikan, seperti perbankan dan asuransi, notaris, atau berkarier di bidang-bidang lainnya.
(Dari berbagai sumber)